MEDIAJAMBI – Di antara ketiga pasang calon presiden yang bertarung pada Pilpres 2009, hingga berakhirnya masa kampanye 4 Juli mendatang tak satupun dari mereka dapat dipastikan berkampanye di Provinsi Jambi. Menurut Pengamat Politik dan Pemerintahan Dasril Radjab, SH, MH hal itu disebabkan kecilnya jumlah mata pilih di bumi Sepucuk Jambi Sembilan Lurah dibanding daerah lain.
Berdasarkan data Komisi Pemilihan Umum Provinsi Jambi, total Daftar Pemilih Tetap (DPT) untuk Pilpres 2009 sekitar 2.197.422 mata pilih
Menurut Dasril, kecilnya angka DPT di Jambi dibandingkan dengan daerah lain merupakan salah satu faktor ketidakhadiran Megawati Sukarno Putri, Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla tiap jadwal kampanye yang sudah ditentukan di Jambi.
“DPT di Jambi kecil jadi wajar saja jika Mega, SBY dan JK memilih berkampanye di daerah yang jumlah mata pilihnya besar,” kata Dasril.
D Jambi khusus SBY mungkin lebih rileks karena berdasarkan perolehan suara Pileg lalu, suara ke 24 partai koalisi itu cukup signifikan. Belum lagi ditambah peran Gubernur Jambi, H. Zulkifli Nurdin yang notabene ketua DPW PAN Propinsi Jambi, dan tokoh – tokoh Jambi lainnya yang tergabung dalam organisasi pemenangan SBY – Budiono sebagai Presiden dan Wakil Presiden.
“Kondisi ini tentu menguntungkan bagi SBY, tapi masing – masing kubu saling intip. Makanya untuk mengimbangi ini, kubu JK mengutus Wiranto sampai 2 kali ke Jambi. Sementara kubu Mega belum keliatan,” imbuhnya.
Belum Ada Jadwal
Seperti yang disampaikan Ketua Tim Kampanye Daerah SBY – Budiono Propinsi Jambi, Drs As’ad Syam, MM hingga 4 Juli mendatang, pihaknya belum mendapatkan kepastian apakah SBY maupun Budiono bakal berkampanye di Jambi. “Hingga kini belum ada konfirmasi dari Timkamnas bahwa SBY maupun Budiono akan berkampanye di Jambi,” kata As’ad kepada Media Jambi, Jum’at (26/6) lalu.
Hal yang sama juga dikatakan oleh Edi Purwanto dari Tim Kampanye Provinsi Mega – Prabowo. Kata dia, kemungkinan besar jagoannya berkonsentrasi ke daerah – daerah yang jumlah mata pilih banyak.
“Berdasarkan informasi bahwa di Jawa elaktibilitas Mega – Prabowo sangat dominan dibanding yang lain. Maka dari itu, kemungkinan besar terkonsentrasi kampanye di sana dan daerah dengan basis suara yang besar. Di Jambi cukup tim saja,” kata Edi.
Yoni Lesa, mahasiswa Program Studi Pemerintah STIPOL Nurdin Hamzah mengaku kecewa karena tak satupun kandidat calon presiden datang ke Jambi. Padahal ajang kampanye saat ini waktu yang ia tunggu – tunggu untuk lebih kenal secara dekat dengan kandidat. Tapi niat itu terpaksa ia urungkan karena hingga berakhirnya masa kampanye 4 Juli mendatang, dipastikan calon presiden tidak akan berkampanye di Jambi.
“Terus terang saya sedih dan kecewa karena hingga saat ini tak satupun dari calon presiden perhatian dengan Jambi. Jambi kan Indonesia juga, sama seperti daerah Jawa sana” kata mahasiswa angkatan 2007 itu.
Hal senada diungkapkan Riyanti, mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Jambi. Kata dia sekecil apapun Jambi adalah bagian integral bangsa Indonesia. Kendati kecil mata pilihnya, Jambi butuh perhatian.
“Janganlah melihat Jambi dari mata pilih, tapi lihatlah Jambi sebagai bagian integral bangsa ini yang juga butuh diperhatikan, temuilah warga disini seperti menemui warga di daerah lain” tuturnya berharap. (tot)
Senin, 29 Juni 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar