MEDIA JAMBI –Pada musim kemarau belakangan ini kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Jambi semakin mencemaskan. Pantauan Satelit North Ocenanic Atmospheric Administratiaon (NOAA) menunjukan terdapat 147 titik api pada bulan Juni ini.
Titik api tertinggi pada 14 Juni sebanyak 27 titik diikuti tanggal 21 Juni 24 titik api, dan tanggal 23 Juni 23 titik. Untuk periode Januari hingga Juni 330 titik. Titik api terbanyak terjadi pada Juni, 147 titik dan bulan Mei 91 titik.
Kebakaran ini terjadi di sembilan kabupaten minus Kota Jambi. Kabupaten Tebo memiliki titik api terbanyak 80 titik, Bungo 62 titik, Merangin 58 titik, Sarolangun 50 titik, Batanghari 29 titik, Tanjab Timur 20 titik, Muarojambi 17 titik, Tanjab Barat 13 titik dan Kerinci satu titik.
“Kebakaran ini terjadi baik di lahan masyarakaat, lahan perusahaan maupun hutan,” ungkap Sekretaris Pusat Pengendalian Kebakaran Lahan dan Hutan (Pusdalkarlahut) Provinsi Jambi Frans Tandipau kepada Media Jambi, Kamis pekan lalu
Dikatakan, pihaknya setiap hari selalu mengirimkan rekap hasil pantauan titik api ke setiap kabupaten/kota. Rekap ini dikirimkan ke Dinas Kehutanan dan Perkebunan kabupaten/kota.
Adapun yang dikirim adalah titik koordinat tempat titik api berasal. Ini dilakukan agar api dapat dicegah penyebarannya. Namun hingga kini belum ada balasan dari pihak terkait di kabupaten terkait kebakaran hutan yang terjadi. Sejauh ini tim Manggala Agni di empat daerah operasi (Daops) telah disiagakan untuk mengatasi kebakaran ini.
Kepala Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Jambi Didy Wurjanto mengatakan pihaknya telah menyiagakan tim Manggala Agni sejak beberapa minggu terakhir. Tim yang beranggotakan 210 personil ditugaskan untuk memadamkan api di kawasan hutan dan areal konservasi.
“Tapi tidak menunutup kemungkinan jika tim juga ikut melakukan pemadaman di luar kawasan hutan,” katanya. (joe)
Senin, 29 Juni 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar